Sabtu, 12 Oktober 2013

 
  • CIRI-CIRI TES YANG BAIK 
  1.  Validitas
    Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid bila tes  itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat ukur yang digunakan tepat.
    Sebuah tes haruslah memiliki validitas. Ini adalah karakteristik sebuah tes yang  sangat penting. Sebuah tes dikatakan valid jika ia mengukur apa yang seharusnya diukur (Nurkancana dkk, 1982: 122. Mudjijo, 1995: 40. Chabib Thoha, 2003: 109). Jadi, validitas (ketepatan) di sini berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat penilaian yang benar-benar sesuai.  Seandainya kita ingin mengukur perubahan perilaku siswa misalnya, kita memerlukan alat penilaian yang dapat memberi indikasi bahwa telah terjadi perubahan pada tingkat tertentu seperti yang kita harapkan.  
  2. Realibilitas
    Realibilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instrumen mewakili karakteristik yang diukur. Sebagai contoh, reliabilitas didefinisikan seberapa besar konsistensi skor tes yang dicapai peserta tes pada pengujian ulang. Definisi ini akan memuaskan jika skor tes dapat menggambarkan kemampuan peserta tes; jika tidak maka skor tes tidak sistematis, tidak dapat diulangi atau tidak terikat. Reliabilitas juga diartikan sebagai indikator ketidakhadiran kesalahan acak. Jika kesalahan acak dapat diperkecil maka skor tes akan lebih konsisten dari suatu pengujian ke pengujian berikutnya. 
  3. Mempunyai tingkat kesukaran
    Kita perlu juga meneliti dan mengganti (bila diperlukan) suatu alat evaluasi yang terlalu sukar atau terlalu mudah. Biasanya guru yang berpengalaman secara intuitif dapat melihat mana soal yang terlalu sukar dan mana soal yang terlalu mudah bagi tingkat tertentu. Soal-soal yang terlalu sukar, rata-rata hitung nilai-nilainya rendah, sebarannya (rangenya) berkisar di sekitar nilai yang rendah.
        
  4. Daya beda yang baik
    Daya pembeda (daya diskriminasi) dari suatu alat tes merupakan kemampuan alat ukur untuk membedakan antara siswa yang belum mampu dengan siswa yang sudah mampu. Dalam hal ini Azwar mengemukakan bahwa “Daya diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (diwakili oleh mereka yang termasuk kelompok tinggi) dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah(diwakili oleh meraka yang termasuk dalam kelompok rendah). Sudijono mengemukakan “daya pembeda item itu dapat diketahui melalui atau dengan melihat besar kecilnya indeks diskriminasi item.”
    Daya beda atau pembeda adalah kemampuan sesuatu untuk membedakan antara data A dengan data B. Misalnya data A siswa yang pandai (berkemampuan tinggi), dan data B siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda bertujuan untuk membedakan antara siswa yang pandai dangan siswa yang bodoh.
  5. Distraktor (pengecoh)
    Hopkins dan Antes (1990) bahwa soal pilihan ganda terdiri dari pernyataan dan pertanyaan yang harus dijawab dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia lainnya disebut pengecoh (distractor).

    Keunggulan Tes Pilihan Ganda:

    1.
    Komprehensif, karena dalam waktu tes yang singkat dapat memuat lebih banyak butir/item;
    2.  
    Pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat;
    3.   
    Penggunaan lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan;
    4.    Kualitas butir/item dapat dianalisis secara empirik;
    5.   
    Objektifitasnya tinggi; dan
    6.   
    Umumnya memiliki reliabilitas yang memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar