- Validitas
Bersifat
valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan valid bila
tes itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur, artinya alat
ukur yang digunakan tepat. Sebuah tes
haruslah memiliki validitas. Ini adalah karakteristik sebuah tes yang
sangat penting. Sebuah tes dikatakan valid jika ia mengukur apa yang
seharusnya diukur (Nurkancana dkk, 1982: 122. Mudjijo, 1995: 40. Chabib
Thoha, 2003: 109). Jadi, validitas (ketepatan) di sini berarti menilai apa
yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat penilaian yang benar-benar
sesuai. Seandainya kita ingin mengukur perubahan perilaku siswa misalnya,
kita memerlukan alat penilaian yang dapat memberi indikasi bahwa telah terjadi
perubahan pada tingkat tertentu seperti yang kita harapkan.
- Realibilitas
Realibilitas
adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instrumen mewakili karakteristik
yang diukur. Sebagai contoh, reliabilitas didefinisikan seberapa besar
konsistensi skor tes yang dicapai peserta tes pada pengujian ulang. Definisi
ini akan memuaskan jika skor tes dapat menggambarkan kemampuan peserta tes;
jika tidak maka skor tes tidak sistematis, tidak dapat diulangi atau tidak
terikat. Reliabilitas juga diartikan sebagai indikator ketidakhadiran kesalahan
acak. Jika kesalahan acak dapat diperkecil maka skor tes akan lebih konsisten
dari suatu pengujian ke pengujian berikutnya.
- Mempunyai tingkat kesukaran
Kita perlu juga meneliti dan mengganti (bila diperlukan)
suatu alat evaluasi yang terlalu sukar atau terlalu mudah. Biasanya guru yang
berpengalaman secara intuitif dapat melihat mana soal yang terlalu sukar dan
mana soal yang terlalu mudah bagi tingkat tertentu. Soal-soal yang terlalu
sukar, rata-rata hitung nilai-nilainya rendah, sebarannya (rangenya) berkisar
di sekitar nilai yang rendah.
- Daya beda
yang baik
Daya
pembeda (daya diskriminasi) dari suatu alat tes merupakan kemampuan alat ukur
untuk membedakan antara siswa yang belum mampu dengan siswa yang sudah mampu. Dalam
hal ini Azwar mengemukakan bahwa “Daya diskriminasi item adalah kemampuan item
dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (diwakili oleh
mereka yang termasuk kelompok tinggi) dengan siswa yang mempunyai kemampuan
rendah(diwakili oleh meraka yang termasuk dalam kelompok rendah). Sudijono
mengemukakan “daya pembeda item itu dapat diketahui melalui atau dengan melihat
besar kecilnya indeks diskriminasi item.”Daya
beda atau pembeda adalah kemampuan sesuatu untuk membedakan antara data A
dengan data B. Misalnya data A siswa yang pandai (berkemampuan tinggi), dan
data B siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda bertujuan untuk
membedakan antara siswa yang pandai dangan siswa yang bodoh.
- Distraktor
(pengecoh)
Hopkins dan Antes (1990) bahwa soal pilihan ganda terdiri
dari pernyataan dan pertanyaan yang harus dijawab dengan memilih salah satu dari
beberapa alternatif yang tersedia lainnya disebut pengecoh (distractor).
Keunggulan Tes
Pilihan Ganda:
1. Komprehensif, karena dalam waktu tes yang singkat dapat
memuat lebih banyak
butir/item;
2. Pemeriksaan jawaban
dan pemberian skornya mudah dan cepat;
3. Penggunaan lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat
bahan;
4. Kualitas butir/item dapat dianalisis secara empirik;
5. Objektifitasnya tinggi; dan
6. Umumnya memiliki reliabilitas yang memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar